Tentang Kami

Tentang Kami Taman Wisata Kelimutu

Sejarah dan Latar Belakang

Taman Nasional Kelimutu mulai dibentuk sebagai kawasan pelestarian seperti Hutan Wisata Sokoria pada tahun 1982 di Ende Nusa Tenggara Timur. Kemudian statusnya berubah menjadi Hutan Suaka Alam, dan resmi ditunjuk sebagai Taman Nasional melalui SK Kehutanan No. 279/Kpts-II/92 pada tahun 1992. Luas kawasan kemudian diperluas menjadi ± 5.356,5 hektare berdasarkan ketetapan tahun 1997 agar melindungi danau tiga warna dan ekosistem sekitarnya.

Nilai-Nilai Kami

Pelestarian Alam dan Keanekaragaman Hayati

Kami berkomitmen menjaga kelestarian flora dan fauna endemik Kelimutu agar keseimbangan ekosistem tetap terjaga secara berkelanjutan.

Budaya Lokal dan Kearifan Adat

Kami menghormati dan melestarikan nilai-nilai budaya masyarakat Lio yang menjadi bagian penting dari identitas kawasan Kelimutu.

Ekowisata Berbasis Edukasi dan Pengalaman

Kami mengembangkan kegiatan wisata yang mendidik dan berwawasan lingkungan untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap alam.

Manfaat untuk Masyarakat dan Pemberdayaan Lokal

Manfaat untuk Masyarakat dan Pemberdayaan Lokal

Kami melibatkan masyarakat sekitar dalam kegiatan konservasi dan wisata agar manfaat ekonomi dapat dirasakan secara langsung.

Visi, Misi, dan Tujuan Konservasi

Visi Taman Nasional Kelimutu adalah menjadi kawasan konservasi ekowisata budaya yang berdaya guna bagi masyarakat sekitar dan pengunjung. Misi kami meliputi mengembangkan ekowisata bertema budaya, memberdayakan masyarakat adat dan desa penyangga, serta memulihkan ekosistem dari spesies asing invasif. Kami juga berkomitmen melakukan konservasi flora dan fauna endemik, menjaga kualitas alam agar manfaat konservasi dan wisata seimbang.

Lingkup Wilayah dan Kondisi Alam

Kawasan Kelimutu berada di Kabupaten Ende dengan koordinat 8°43’-8°48’ LS dan 121°44’-121°51’ BT dan meliputi ± 5.356,5 hektare. Topografi taman nasional sangat bervariasi mulai dari perbukitan ringan hingga puncak Gunung Kelibara sekitar 1.731 meter di atas permukaan laut. Curah hujan rata-rata kawasan berada antara 1.000-1.500 mm per tahun dan suhu udara antara 21,6 °C sampai lebih dari 25 °C tergantung musim.

Keanekaragaman Hayati dan Budaya

Flora di Kelimutu mencakup sekitar 100 spesies dari 36 keluarga termasuk dua jenis endemik yaitu Begonia kelimutuensis (Uta Onga) dan Rhododendron reschinum (Turuwara). Fauna endemik seperti tikus hava lokal dan berbagai spesies burung langka menghuni alam pegunungan dan hutan di sekitar danau tiga warna. Budaya lokal masyarakat Lio juga terkait dengan legenda Danau Kelimutu dan penggunaan kawasan dalam praktik ritual tradisional yang diwariskan turun-temurun.